Kamis, 17 Oktober 2013

SEJARAH TAS


Pertama kali, tas yang dibuat masih berasal dari bahan yang sederhana seperti kain, vinyl, dan bahan kulit sintetis. Untuk menjaga kekurangan bahan kulit, maka kurang lebih dari 70% bahan yang digunakan untuk membuat tas adalah imitasi atau tiruan. Jika bahan asli kulit tidak tersedia lagi, kulit tiruan menjadi alternatif lain untuk digunakan. Selain bahan-bahan dari kulit, kertas tebal juga digunakan dalam pembuatan tas. Hal ini terlihat dari kehidupan orang-orang Cina pada zaman Dinasti Tang, yang biasa menggunakan tas dari kertas (paperbag) untuk menyimpan teh maupun membawa barang lainnya.

Selain tas kertas yang digunakan oleh bangsa Cina pada zaman dulu, tas juga dikenal oleh masyarakat dunia sebagai pembungkus roti. Lalu tas yang terbuat dari plastik mulai beredar dipasaran lebih dari 30-45 %. Seiring perkembangan zaman, plastik mulai dikenalkan ke supermarket sebagai alternatif pengganti kantong kertas.

Jaman dulu, tas sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan fashion dan mode. Kebanyakan orang yang gemar akan mode, selalu menyertakan tas dalam setiap penampilannya. Sebenarnya, berbagai macam jenis atau model tas yang kita kenal saat ini berasal dari tas tangan (handbag) yang sering digunakan oleh orang-orang pada jaman dulu. 

Salah satu benda fashion yang tak pernah terpisahkan dari wanita adalah tas. Tas merupakan benda yang tak pernah luput dari serbuan para kaum wanita, dan kalau sudah begini, sepertinya harga tidak menjadi satu masalah yang sangat berarti lagi. Terbukti dengan banyaknya tas dari merk-merk terkenal dengan harga selangit, tetap saja laris diserbu para kaum penggemarnya. Dan yang lebih menarik lagi, tas sekarang sudah menjadi simbol status sosial seseorang. Baik pria maupun wanita.

Handbag atau tas tangan telah menjadi benda yang begitu penting dalam kehidupan sehari-hari, ini dimulai sejak orang-orang telah memiliki benda-benda berharga yang selalu dibawa kemanapun. Penjelasan pertama kali tentang hal ini ada pada abad ke-14, walau dalam tulisan Mesir kuno disebutkan bahwa orang Mesir zaman itu telah memakai tas pinggang kemanapun mereka akan pergi. Tas pinggang juga digunakan sebagai sabuk yang dipakai sangat kencang di pinggang mereka. Sulaman & perhiasan yang terdapat di sebuah tas, akan menunjukkan status sosial dari si pemakai, sebab semakin sulitnya proses pembuatan tas tersebut. 


Di abad ke-16, handbag atau tas tangan diciptakan lebih praktis untuk penggunaan sehari-hari. Materialnya kini dibuat dari bahan kulit dengan kancing pengikat di atasnya. Selama masa ini, traveling bag juga dibuat dengan bentuk lebih besar dan digunakan oleh para travelers dengan cara membawanya dalam posisi menyilang di badan. Sedangkan abad ke-17 perkembangan sudah lebih bervariasi, hingga pria atau wanita yang fashionable akan membawa tas kecil dengan model yang semakin sangat beragam di setiap kesempatan. Para kaum wanita muda mulai membuat sulaman, yang juga sangat dibutuhkan ketika mereka akan menikah nanti, sehingga semakin banyak hasil kerajinan tangan yang sangat cantik dan unik yang akan banyak diaplikasikan pada tas.

Tren busana neo-classical menjadi sangat populer pada abad 18, dengan banyaknya model pakaian yang lebih terbuka untuk para wanita. Sehingga, penggunaan tas kecil atau purse akan dapat merusak tema dari busana neo classical ini. Oleh sebab itu, para wanita yang sudah mulai sadar akan gaya, mulai membawa tas tangan mereka. Setiap wanita memiliki jenis tas yang berbeda-beda untuk setiap aktivitasnya, hal ini juga diperkuat dengan adanya penjelasan-penjelasan dari berbagai majalah wanita yang menjelaskan tentang hal ini. Tapi, dari berbagai jenis tas yang dimiliki oleh kaum hawa ini, ada kesamaannya, di dalam tas mereka biasanya ditemukan benda-benda penunjang penampilan seperti bedak, parfum, lipstick, kipas tangan,dompet, dan lain-lain.

Penggunaan handbag atau tas tangan awalnya hadir pada tahun 1900-an, dan istilah ini sering digunakan untuk travelling bag yang dibawa dengan cara dijinjing dan biasanya dibawa oleh kaum pria. Ini adalah inspirasi untuk tas yang pada akhirnya begitu sangat populer di kalangan wanita, lengkap dengan kancing yang sedikit rumit, ditambah juga dengan kunci. Pada tahun 1920-an menunjukkan sebuah revolusi dunia fashion, dimana tas sudah tidak lagi harus selalu sesuai dengan busana yang dipakai.

Sementara, pada tahun 1940-an menunjukkan sebuah kesederhanaan dalam berbusana, termasuk urusan handbag. Tahun 50-an designer mulai menunjukkan sebuah peningkatan yang begitu sangat penting, sepertiHermes, Chanel, dan Louis Vuitton. Kemudian tahun 60-an mulai menunjukkan perubahan dari gaya klasik menuju gaya yang lebih muda. Dan sekarang banyak sekali artis-artis dengan tas branded yang bermunculan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar